Senin, 05 Oktober 2009

Polusi vs Tubuh Kita


Menurut data WHO, tiap 20 detik satu orang di dunia meninggal ?hanya? karena indoor pollution alias polusi yang sebagian besar terjadi di dalam rumah. Sedangkan dari penelitian Cornell University disimpulkan bahwa polusi udara, tanah serta air menjadi pemicu sekitar 40 persen kematian di dunia. Artinya, polusi nggak cuma merusak bumi, tetapi berbahaya buat tubuh kita. Stay alert?.

Karbon Monoksida (CO) dan Timbal (Pb) yang disumbangkan gas buang kendaraan bermotor dapat mengurangi jumlah oksigen dalam darah serta meracuni pembentukan sel darah merah. Akibatnya, kecerdasan kita serta kemampuan reflek kita terancam menurun. Bahkan, dalam jumlah yang besar, CO dan Pb dapat mengakibatkan kematian.

Asap dan debu hasil polusi yang mengandung Hidrokarbon serta zat polutan di dalam tanah (akibat sampah dan pestisida) dapat menyebabkan iritasi dan sakit pada mata, gangguan pada area hidung dan tenggorokan, membuat badan cepat letih serta mengalami pusing kepala.

Kulit mulus kita juga terancam oleh emisi Hidrokarbon dari kendaraan bermotor, yang dapat menimbulkan iritasi serta bercak pada kulit. Sedangkan lapisan ozon yang berlubang akibat CFCs (chlorofluorocarbons) dari alat elektronik yang kita pakai, menyebabkan sinar UV-B tidak dapat tersaring dan langsung mengenai tubuh kita. Bahaya kanker kulit pun di depan mata. Oh No! Makanya, sebelum beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa untuk melindungi kulit dengan menggunakan pelembab yang cocok untuk kulit remaja seperti Marina Natural. Lotion dengan varian Nourishing, Moisturozing, Protection, Softening ini efektif menjaga kelembapan, kehalusan, dan kesegaran kulit kita. Jadi nggak perlu ragu buat beraktivitas di luar ruangan, kan.

Kita bisa:
1. Kurangi pemakaian kendaraan pribadi.
2. Ingatkan ortu untuk memeriksa emisi kendaraan agar kadar gas buang berbahaya dapat diminimalisir hingga 50%
3. Meminimalkan pemakaian AC dan peralatan elektronik supaya CFCs dan gas buang yang terlepas di udara berkurang.
4. Mengurangi polusi tanah dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sampah, terutama bahan-bahan seperti alumunium, plastik dan styrofoam. (tisam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar