Sabtu, 17 Oktober 2009

Ups, Nggak Sengaja!


Bully nggak terbatas pada kekerasan fisik atau penghinaan dengan kata-kata saja. Saat kita memaksa orang lain melakukan sesuatu, walau dengan cara halus, bisa dibilang itu juga suatu bentuk bully. Apalagi kalau pemaksaan itu dilakukan berulang-ulang. Dan ternyata, tanpa sadar kita sering melakukan itu pada orang terdekat. Waduh, jangan-jangan selama ini kita sudah jadi tukang bully, nih! Coba deh perhatikan tanda-tanda ini, siapa tahu kita sudah melampaui batas norma sopan-santun.

Semena-mena sama si Mbak Kita suka seenaknya menyuruh si Mbak melakukan berbagai pekerjaan yang sebenarnya bisa dikerjakan sendiri. Seperti mengambilkan minum, merapikan kamar, menyiapkan tas, dan sebagainya. Cara menyuruhnya pun pakai teriak atau bentakan.

Main perintah sama adik Mentang-mentang adik lebih kecil, kita merasa bisa menyuruh adik seenak udel. Dengan anggapan, yang lebih kecil harus menuruti kakak. Kita juga nggak mempedulikan hak pribadinya. Seperti, sering memakai barang-barangnya tanpa izin, atau membaca diarinya.

Mengatur pacarPakai alasan ?karena kita cewek?, kita sering memaksa pacar untuk melayani kita. Mulai dari antar jemput, membawakan barang-barang kita yang berat, sampai memaksa dia untuk mengorbankan kegiatannya untuk menemani kita. Kalau nggak dituruti, kita bakal menjadikan ngambek sebagai senjata. Padahal, pacaran harusnya take and give.

Memaksa teman se-geng Dengan dalih biar kompak, kita memaksa teman se-geng untuk mengikuti tren yang sama. Termasuk soal pilihan ekskul. Kalau ada yang punya selera beda, dijamin bakal dimusuhi. Kalau mereka membantah, ancamannya adalah rahasia mereka bakal dibocorkan.


(gadis.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar